Chicago – Harga Emas melonjak lebih dari 2% di hari pertama perdagangan 2021 pada Senin (4/1/2021) dan berhasil menembus kembali level psikologis US$ 1.900 per ounce. Emas memperpanjang kenaikan untuk hari keempat beruntun, didukung pelemahan greenback jelang pemilihan putaran kedua untuk dua kursi Senat AS dari negara bagian Georgia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melonjak US$ 51,5 atau 2,72% menjadi US$ 1.946,60 per ounce.
“Ada kemungkinan bahwa kita akan melihat stimulus signifikan, yang menyebabkan penurunan dolar lebih lanjut,” kata Founder Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, merosot ke level terendah 2,5 tahun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Investor mengamati pemilihan putaran kedua pada Selasa waktu setempat di negara bagian Georgia, yang akan memutuskan partai mana yang mengendalikan Senat AS. “Pemilihan Senat minggu ini bisa menjadi peristiwa besar yang mengganggu sehingga emas menguat,” tambah Sica.
Jika Demokrat dari Presiden terpilih Joe Biden menguasai kedua majelis Kongres AS, pemerintahannya akan merasa lebih mudah mendorong kebijakan seperti mengatur ulang perpajakan untuk meningkatkan stimulus dan pengeluaran infrastruktur.
Investor khawatir dengan meningkatnya kasus Covid-19. Kasus mungkin terus meningkat karena liburan di tengah lambatnya peluncuran vaksin. Pembatasan penguncian yang lebih ketat terjadi di Inggris dan Jepang.
Perak pengiriman Maret naik 95,2 sen atau 3,6% menjadi US$ 27,36 per ounce. Platinum pengiriman April turun US$ 7,7 atau 0,71% menjadi US$ 1.071,50 per ounce.
Sumber: CNBC