Lampung Timur – Rasa syukur yang sangat besar bagi kami para santri Pondok Pesantren Assahil Lampung Timur Atas Kehadiran Ulama Al-qur’an Indonesia, Seorang pakar qiroah sab’ah Nasional untuk kedua kalinya telah bertatap muka secara langsung dihadapan kami para santri Ayahanda tercinta KH. Dr. Ahsin Saho Muhammad MA, untuk memberikan motivasi yang akan menjadi pondasi untuk para pejuang penghafa Al-Qu’an Yang Ada di Ranah penuh berkah ini Tepat pada hari Senin 15 Februari 2021.
Acara dibuka dengan penampilan istimewa dari para anggota Nurul Ashwat, penampilan hadroh yang dipersembahkan para santri kepada beliau, dan dihadiri oleh pimpinan pondok pesantren Assahil KH. Munaji, Ketua Yayasan sekaligus kepala sekolah SMP Assahil Ibu Zulfa M.Ag, dan kepala sekolah SMA Assahil Ibu Fika Auna M.E, segenap para guru serta para santri dan santriwati Pondok pesantren Assahil.
Dalam acara ini suasana berlangsung dengan sangat meriah dan antusiasme para santri dan santriwati pada kesempatan ini mengungkapkan curahan hatinya selama ini agar selalu bisa beristiqomah dalam menghafal Al-Qur’an dan mengharapkan bimbingan dari beliau dengan sangat hormat.
Dalam acara ini beliau KH. Ahsin Saho Muhammad, Menyampaikan Motivasi kepad santri dan santriwati dengan cara mengingat kembali akan wahyu yang pertama kali baginda besar Rasulullah SAW dapatkan Yakni surah Al-‘Alaq ayat 1-5 dan juga sebuah bahaya besar yang akan menghancurkan makhluk ciptaan Allah SWT yaitu keseombongan dalam surah Al-Baqoroh ayat 30-37.
kita dingingatkan kembali tentang Iqra’ ( Bacalah ) beliau menjawab akan pertanyan para santri tentang kunci beristiqomah dalam menghafal Al-Qu’an ialah selau tekun dalam mengulang membaca Al-Qur’an, dan ditegur akan bahaya yang sangat besar yaitu al-mutakabir (Kesoombongan) yang harus kita jauhi yang telah dicontohkan oleh Allah SWT bahwasanya Iblis menjadi penghuni Neraka akan sikap enggan dan sombongnya.
Untuk menjelas kembali akan bahaya kesembongan KH. Ahsin memberikan pedoman berupa “TARBIYYAH WA TA’LIMIYYAH” tarbiyyah yang berati pendidikan dan ta’limiyyah yang berupa pembelajaran, kata tarbiyyah diungkapkan terlebih dahulu dari pa ta’limiyyah dikarenakan sebuah pendidikan adalah bukti keta’atan dan ketekunan seorang murid kepada gurunya dan diiringi oleh pembelajaran untuk mengamalkan apa yang telah diemban selama ini dan mendapatkan su’batul ustadzy, seandainya kita hanya perpedoman kepada ta’limiyyah dan menghiraukan tarbiyyah maka timbulah bibit kesombongan dari diri kita dan tidak ta’at ,tekun dan berdisiplin dalam pendidikan.
Dari pertemuan yang barokah ini diharapkan muncul dari diri para santri Su’batul ustadzy selalu taat, tekun dan berdisiplin dalam berpendidikan dan mengamalkan apa yang telah diplajari agar selalu beristiqomah dalam belajar dan tetap berjungan menegakkan panji-panji islam Fisabilillah. (R/Lt/Wh)